Kamis, 04 September 2008

Indonesia Sarang Para Ilmuwan Muda Dunia

"Seperti halnya satu permainan papan di mana kotak yang berisi aturan main hilang sejak lama, tidak ada seorang pun yang tahu persis bagaimana bisa memenangi (hadiah) Nobel." (Hal Cohen, "The Scientist", 28/10/2002)

Agustus kini diperkaya dengan pelbagai event ilmiah. Ada Asian Science Camp di Bali dan LIPI Expo, serta Ritech Expo, dua-duanya di Jakarta. Ini membesarkan hati. Kita mengenang dan merayakan bulan kemerdekaan tidak semata dari sisi sejarah, tetapi juga dari sisi sains dan teknologi. Itulah dimensi yang seyogianya mewarnai perjalanan sejarah kebangsaan Indonesia.

Sekadar tambahan, Rabu (6/8) ini di LIPI juga berlangsung Temu Ilmiah Peneliti Muda Indonesia, ajang yang tidak kalah penting untuk mengenal sosok peneliti muda Indonesia yang telah menorehkan prestasi, baik di lingkup nasional maupun internasional.

Jadi, meski anggaran riset nasional masih di bawah 0,1 persen, peneliti Indonesia masih tetap bisa berprestasi dan berkontribusi bagi pengembangan sains nasional. Tentu menarik untuk diketahui, apa yang mendorong para ilmuwan muda tersebut setia pada sains, bidang yang di satu sisi semakin dinilai penting bagi upaya peningkatan kemakmuran dan kejayaan satu bangsa, tetapi pada sisi lain masih dipandang nonprioritas.

Sosok ilmuwan

Amy, mahasiswi berusia 20-an tahun, pernah bertanya dalam salah satu forum online mengenai karakteristik pribadi yang harus dikembangkan bila seseorang ingin menjadi ilmuwan yang baik. Jawaban pun muncul dari berbagai penjuru.

Seorang guru besar mencoba memberi jawaban dengan mengangkat "SCIENCE" sebagai akronim. "S" melambangkan bidang studi yang dihayati dengan serius. "C" adalah curiosity dan kemauan untuk memperbaiki pendapat manakala muncul fakta yang bertentangan dengan pandangan yang kita yakini. "I" adalah intelligence karena pengetahuan yang dituntut oleh sains sangat tinggi. "E" adalah enthusiasm agar siapa pun yang ingin menjadi ilmuwan kuat manakala menemui kekecewaan. "N" melukiskan never-ending attention to detail yang akan membuat riset calon ilmuwan bisa bertahan dari ujian rekan sejawat. "C" adalah commitment terhadap hidup pribadi dan profesional yang jujur dan bertanggung jawab. Terakhir, "E" untuk enduring respect dan apresiasi terhadap karya ilmuwan terdahulu yang telah membuka jalan bagi pekerjaan kita.

Komentar lain masih banyak, tetapi umumnya menyebut "rasa ingin tahu", "ulet", "mengandalkan data", dan "punya kemampuan analisis data" sebagai sifat-sifat penting lain.

Karena dipenuhi dengan proses yang sering tidak jelas ujungnya, tak jarang peneliti dilanda keletihan mental kalau bukan frustrasi. Kadang hanya keyakinan kepada diri sendiri dan keyakinan bahwa pengetahuan yang sedang diteliti akan bernilai bagi orang banyaklah yang membuat peneliti bisa terus bertahan.

Ada pula penelitian di bidang psikologi, juga ilmu sosial, yang coba mengungkap sifat-sifat yang bisa mendorong seseorang untuk menerjuni dan unggul di bidang ilmiah. Namun, secara umum dipercayai bahwa anak yang tumbuh di lingkungan yang di sekelilingnya dipenuhi oleh orangtua dan orang-orang yang berpendidikan menyukai pemikiran, penuh rasa ingin tahu, dan senang memberi dorongan kepada anak untuk mengembangkan rasa ingin tahunya mempunyai peluang lebih baik untuk menjadi seorang ilmuwan dibandingkan dengan anak lain yang tidak memiliki hal-hal di atas.

Akhirnya, peneliti dari Argonne National Laboratory, Ali Khounsary, mengatakan bahwa—meski tidak ada jaminan— kombinasi orangtua yang tercerahkan dan penuh dedikasi, serta lingkungan rumah, sekolah, dan guru, role model, serta teman, bisa mendorong seorang anak untuk belajar dan menjelajahi dunia dan mungkin memilih karier di bidang sains (www.newton.dep.anl.gov).

Dalam Temu Ilmiah Peneliti Muda di LIPI, atau pertemuan siswa SMA dengan peneliti dunia dan pemenang Nobel, diharapkan muncul pula penjelasan mengenai hal-hal yang terkait dengan karakter untuk menjadi ilmuwan.

Menuju Nobel?

Penggagas Asian Science Camp Prof Yohanes Surya acap mengaitkan program Olimpiade Fisika atau acara di Bali sebagai jalur untuk menuju Hadiah Nobel. Dengan program itu, sepertinya hadiah Nobel menjadi one step closer. Sebagai sarana untuk memotivasi tentu saja tidak ada kelirunya.

Namun, selanjutnya, program pengembangan ilmuwan masih perlu dilengkapi dengan segi-segi yang lain. Misalnya saja, kita juga perlu menanamkan daya imajinasi calon ilmuwan? Juga daya konsentrasinya—hal yang semakin relevan ketika distraksi dalam wujud hiburan dan godaan duniawi semakin kuat— serta integritasnya mengingat di tengah masyarakat juga cenderung tumbuh budaya "jalan pintas" dan "sukses instan".

Berikutnya, terlalu berorientasi pada Nobel boleh jadi juga membatasi keleluasaan minat dan imajinasi. Memang setelah pemberian hadiah ke-107 tahun lalu, Nobel tetap diakui sebagai prestise prestasi ilmiah. Namun, di kalangan ilmiah juga muncul kemasygulan bahwa hadiah tersebut terbatas dalam jumlah dan bidangnya, seperti dikemukakan oleh Harriet Zuckerman, penulis buku Scientific Elite yang mengupas hadiah Nobel, para pemenangnya, dan penciptaan kelas yang dimunculkannya pada sains abad ke-20.

Dengan hanya diberikan untuk bidang fisika, kimia, dan kedokteran—di luar perdamaian dan ekonomi—Nobel memang masih menyisakan banyak bidang sains lain, seperti sains kelautan, matematika, dan astronomi. Untuk Indonesia, ketiga bidang terakhir termasuk penting dan sebagian telah menjadi tradisi. Kita juga membutuhkan ilmuwan di bidang-bidang yang berkaitan dengan lingkungan alam kita, seperti vulkanologi dan geologi serta geofisika dan meteorologi.

Dari sisi upaya untuk mencapai apa yang sering disebut sebagai "stratosfer sains eksklusif" ini, yang dibutuhkan bukan hanya riset super unggul. Ini karena tidak seorang pun tahu secara pasti, bagaimana sebenarnya memenangi hadiah Nobel.

Justru oleh kenyataan itu, yang sebenarnya perlu ditanamkan adalah karakter untuk menjadi ilmuwan sejati dan bukan untuk menjadi pemenang Nobel. Namun, diakui bahwa inisiatif seperti dilakukan oleh Prof Yohanes Surya maupun oleh LIPI melalui Temu Ilmuwan Muda berperan dalam penciptaan massa kritis bagi bergulirnya tradisi ilmiah yang baik untuk penyemaian ilmuwan muda.

cara kerja dari PLTN

Pengembangan Robot Lalat

Para peneliti dari militer Inggris sedang mengembangkan Robot Lalat yang bisa dikirimkan untuk memata - matai daerah musuh. Dr Rafal Zbikowsk, pemimpin proyek ini yakin bahwa robot ini bisa terbang untuk jangka waktu 10 tahun. Robot ini bisa digunakan untuk menunjukkan lokasi dari teroris - teroris yang sedang bersembunyi.

Dr Zbikowski juga mengatakan bahwa robot ini dapat bergerak di antara gedung - gedung, terowongan dan juga gua - gua.

Militer Amerika, sebagai salah satu penyandang dana penelitian telah menunjukkan ketertarikannya pada kegunaan robot ini. Mereka akan melengkapi robot ini dengan senjata - senjata “pintar”, yang bisa menghancurkan target - target spesifik, seperti misalnya komputer. Dan penghancuran ini dapat dilakukan tanpa merusak seluruh fasilitas.
Dr Zbikowski melakukan penelitiannya di Defence College of Management and Technology at Cranfield University in Shrivenham, Oxfordshire.

Mengetahui Lokasi Pemakai Handphone

Bagi yang belum tahu, Pro Xl menyediakan layanan data di setiap kartunya yang salah satu fungsinya adalah untuk mengetahui lokasi handphone lainnya dengan syarat handphone tersebut juga menggunakan kartu Pro Xl. Caranya anda bisa mendonwload aplikasi yang bernama Where R U ? tersebut pada menu layanan data (untuk info lebih lanjt datang ke counter pro Xl terdekat atau kunjungi www.xl.co.id).

Setelah aplikasi terpasang anda tinggal meregister nomor handphone anda dan nomor handphone yang dikehendaki (sesama Pro Xl) dan selanjutnya pihak Pro Xl akan mengirimkan SMS yang minta persetujuan kepada pemilik nomor handphone yang dituju tadi, dan apabila ia menyetujui maka anda pun bebas untuk mengetahui lokasi dimanapun si doi berada melalui SMS yang dikirmkan oleh Pro Xl dengan biaya sekitar Rp 1.000 per SMS.

Cara gampang supaya pemilik handphone menyetujui konfirmasi dari Pro XL adalah dengan cara sedikit curang, contoh : pura-puralah meminjam handphone atau ambil diam-diam handphone si doi dan register nomornya melalui hanphone anda. Ketika SMS yang meminta persetujuan dari pro XL masuk ke handphone si doi, segeralah menjawab SMS tersebut yang berisi persetujuan agar nomor handphone tersebut bisa dipantau dan diinformasikan kepada orang lain.

Catatan tambahan : Keakuratan informasi lokasi aplikasi Where R U ? ini tidak seakurat GPS, melainkan hanya sebatas pada lokasi BTS terdekat dari handphone. Contoh jika pemilik handphone berada di Bandara Soekarno Hatta dan kebetulan disana ada BTS Pro XL, maka informasinya akan memberitahukan bahwa lokasi handphone berada di sekitar Bandara Soekarno Hatta.


Sekilas Tentang PLTN

PLTN bekerja tidak ubahnya seperti prinsip kerja dari sebuah pembangkit listrik yang memanfaatkan panas sebagai pembangkit uap. Uap air yang bertekanan tinggi dingunakan untuk menggerakkan turbin, kemudian turbin menggerakkan generator, dan generator menghasilkan listrik. Perbedaan utama antara PLTN dengan Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) konvensional adalah terletak pada pemanfaatan bahan bakar yang digunakan untuk menguapkan air. Kebanyakan PLTN saat menggunakan Uranium sebagai bahan bakarnya, sedangkan PLT konvensional untuk menghasilkan panas menggunakan bahan bakar berupa minyak, gas alam, batubara (energi fosil).

Para pakar energi, membagi jenis energi dalam 3 bagian, yaitu:

1. Energi Fosil, seperti: Minyak, Batubara, dan Gas Alam
- Minyak: mudah digunakan dalam bentuk cair, berdampak besar terhadap lingkungan, terkonsentrasi di Timur Tengah
- Batubara: cadangan besar, berdampak besar tehadap lingkungan
- Gas Alam: dampak lingkungan lebih rendah, terkonsentrasi terutama di daerah Timur Tengah dan bekas negara Blok Komunis
2. Energi Nuklir
- Jaminan pasokan energi stabil
- Ramah lingkungan
- Harga relatif rendah dan stabil
- Menghasilkan limbah radioaktif
3. Energi Terbarukan, seperti: Hidro, Solar dan Angin
- Hidro: energi terbarukan bersifat lokal, kurang stabil dan sangat bergantung pada curah hujan
- Solar dan Angin: bersih dan tidak akan habis, sangat bergantung pada kondisi alam, mengalami kesulitan dalam jumlah besar


Mengenal Sifat-sifat Nuklir Dalam Memenuhi Kebutuhan Energi
1. Energi alam yang paling fundamental
2. Konsentrasi energi sangat tinggi
- 1 gm U-235 = 3.000.000 gm barubara (fisika/teori)
- 1 gm U-235 = 100.000 gm batubara (teknologi - 90'an)
- 1 gm PU = 1.000.000 gm batubara (teknologi - 90'an)
3. Bersifat intensif teknologi, tidak intensif sumberdaya alam
4. Reaktor Nuklir tidak bisa meledak karena:-
- Pengkayaan Uranium-235 kurang dari 20%
- Adanya zat struktural: SS, Zr
- Adanya zat pendingin H2O
- Adanya racun Neutron yang kuat
- Batang kendali (HF, B, SS)
5. Volume limbah kecil, mudah dikumpulkan, diproses dan disimpan (diisolasi dari lingkungan manusia)
6. Pembelahan melalui reaksi inti dengan neutron tidak menimbulkan polutan organik (sebaliknya batubara dibakar dengan oksigen, menimbulkan polutan organik dan non organik: VHC, SOX, NOX, dan lain lain yang berbahaya bagi kesehatan)
7. Polusi radiasi mudah diatasi dengan perisai dan sistem keselamatan lain
8. Bahan bakar bersifat kuasi - domestik (mudah diperoleh di pasar internasional dan dapat ditimbun)
9. Sumber daya energi nuklir mampu memasok energi dengan skala besar dan untuk jangka panjang

Merawat "Flash Disk" agar Tahan Lama

KEBUTUHAN akan tempat penyimpanan data yang relatif besar dan mudah digunakan membuat flash disk menjadi barang yang wajib dimiliki. Apalagi bentuknya yang mungil menjadikan perangkat yang diciptakan pertama kali pada tahun 1998 ini demikian praktis untuk dibawa ke mana-mana.

Agar flash disk tetap terjaga dan bisa bekerja dengan baik, ada beberapa hal yang patut diperhatikan dengan saksama. Pertama adalah menjauhkan flash disk dari benda-benda yang memiliki medan magnet yang kuat seperti televisi, radio dan ponsel. Medan magnet yang terlampau kuat menjadi hal yang kerap membuat flash disk rusak.

Selain itu, hindari flash disk terkena suhu panas yang terlalu tinggi, percikan air dan benturan karena hal ini dipastikan dapat merusak flash disk secara permanen. Di pasaran Anda bisa menemukan beberapa merek yang tahan air dan benturan, namun kendati demikian tak ada salahnya bukan untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut?

Pastikan saat Anda meng-copy data ke flash disk, data tersebut sudah bebas dari serangan virus. Kalau flash disk sudah terjangkit virus yang berbahaya, tak jarang satu-satunya solusi adalah dengan memformat ulang. Langkah ini dikhawatirkan justru akan membuat usia flash disk menjadi lebih pendek.

Jangan lupa untuk selalu menggunakan perintah "stop" atau "eject" sebelum Anda melepas flash disk dari port USB. Selain membuat flash disk cepat rusak, mencabut flash disk secara sembrono bisa membahayakan data yang ada di dalamnya. Jangan lupa juga untuk selalu menggunakan tutup flash disk supaya terhindar dari kotoran.

Sangat dianjurkan untuk tidak terlampau sering melakukan proses hapus - tulis (delete - write) mengingat flash disk juga memiliki usia yang terbatas. Demikian pula saat bekerja, simpanlah data atau dokumen di dalam hard disk terlebih dahulu, jangan langsung ke flash disk. Hal ini dimaksudkan agar temporary file tidak akan tersimpan di dalam flash disk. Masuknya temporary file tentu akan menambah tugas flash disk dan otomatis mengurangi usianya.