Jumat, 14 November 2008

EMPAT JUTA TRILYUN ATOM DALAM TUBUH

Secara alami, di dalam tulang kita terdapat polonium radioaktif dan radium radioaktif. Pengertian radioaktif itu sendiri adalah sifat dari sesuatu zat yang dapat memancarkan sinar radiasi karena kondisi zat itu yang tidak stabil. Otot-otot kita mengandung karbon radioaktif dan kalium radioaktif, dan dalam paru-paru kita terdapat gas mulia radioaktif dan tritium. Zat-zat ini dan banyak zat lainnya secara terus menerus memancarkan radiasi dan menyinari tubuh kita dari dalam. Selain itu kita terkena sinar radiasi dari dalam oleh semua zat radioaktif alam dan buatan yang kita makan dan minum setiap hari. Setiap waktu kita juga terkena radiasi dari bumi dan angkasa. Disamping itu, tetapi jarang terjadi, kita menerimanya lewat zat-zat radioaktif yang dikeluarkan lewat atmosfer melalui ledakan-ledakan nuklir dan lepasan dari pusat tenaga termal/panas. Baik PLTN maupun PLTU Batubara, gambut, minyak, atau gas mengeluarkan sejumlah zat radioaktif ke lingkungan. Sebagian dari dosis radiasi yang dihirup setiap hari berasal dari bahan-bahan bangunan rumah kita, dan terutama dari gas radon radioaktif yang ada di setiap rumah.

Rumah kita mungkin juga mengandung zat radioaktif yang kita bawa ke dalam rumah. Zat tersebut digunakan pada jarum penunjuk arloji/lempeng jam yang berpijar, tombol listrik, dan kompas yang berpijar dalam gelap. Zat tersebut juga digunakan dalam detektor asap, lensa kamera yang mahal dan ornamen-ornamen porselen tertentu. Layar TV juga mengeluarkan radiasi

Kesehatan kita dilindungi oleh radiasi. Kadang-kadang kita menjalani pemeriksaan dengan sinar-X dan mammografi. Dokter gigi kemungkinan memutuskan untuk menyinari gigi kita dengan sinar-X. Kadang-kadang pengobatan dan pemeriksaan medik memerlukan zat-zat radioaktif yang disuntikkan ke dalam tubuh kita. Penyakit kanker kadang-kadang diobati dengan sinar-X atau unit telekobal (disebut juga bom kobal). Banyak orang berurusan dengan dengan radiasi dan zat-zat radioaktif dalam pekerjaan sehari-hari, misalnya industri kertas dan logam/baja, industri makanan, penelitian, sistem pengawasan keselamatan, rumah sakit, laboratorium, pusat budidaya tanaman dan pengendalian serangga. Dibeberapa jenis pekerjaan, misalnya di industri nuklir, pertambangan dan penerbangan, para pekerja terkena radiasi, walaupun sasaran proses tersebut tidaklah menggunakan radiasi. Jika pada masa liburan kita berjalan di pegunungan atau terbang dengan pesawat, kita akan terkena radiasi lebih banyak dari biasanya.

Contoh-contoh ini secara jelas menunjukkan bahwa tidak semua radiasi berbahaya. Sebaliknya, memang benar bahwa radiasi dapat membunuh, dengan cepat atau secara perlahan. Oleh karena baik untuk diketahui, kapan seseorang seharusnya takut terhadap radiasi dan kapan seharusnya tidak takut. Manakah yang fakta dan manakah yan fiksi? Haruskah rumah kita direnovasi untuk melenyapkan gas radon? Apakah cerita yang di suratkabar itu benar? Haruskah saya memasang pengukur radiasi di rumah? Haruskah saya menyediakan tablet iodium untuk keluarga di rumah?

Pertama kira ambil atom yang merupakan awal dari semua ini. Kita sendiri sebenarnya terdiri atas atom-atom dan itulah sebenarnya diri kita. Tentu saja, ada molekul-molekul, hormon, dan butir darah dalam tubuh kita. Akan tetapi semua itu juga tersusun dari atom-atom. Jadi atom adalah bagian yang paling kecil dari suatu benda. Atom ini juga biasa disebut elemen atau unsur. Jika kita mulai berhitung, kita akan mendapati 4.000.000.000.000.000.000.000.000.000 atom dalam tubuh kita. Angka tersebut terdiri atas 28 digit dan dibaca sebagai EMPAT JUTA TRILYUN. Kita, sebagai mahkluk hidup yang mempunyai perasaan hanyalah sekumpulan oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, fosfor, kalium dan beberapa tom lainnya. Di alam semesta terdapat sekitar 105 jenis atom.

Sebuah atom sedemikian kecilnya sehingga tubuh kita terdiri atas atom-atom yang jumlahnya ratusan kali lebih banyak daripada jumlah tetesan air di seluruh lautan dunia. Meskipun demikian, sebuah atom memiliki struktur internalnya sendiri. Dalam kenyataannya, seluruh massa dari sebuah atom di pusatkan pada intinya yang terletak di tengah-tengah atom. Sebaliknya volume inti hanya 1/10.000 dari seluruh volume atom. Ruang di sekeliling inti ampir hampa, hanya partikel yang amat kecil yang disebut elektron yang bergerak mengelilingi inti. Elektron-elektron dari sebuah atom menentukan sifat materi secara kimia. Tetapi elektron-elektron itu tidak ada hubungannya dengan radioaktivitas. Radioaktivitas tergantung pada struktur inti.

Kejadian ekologis dan biologis adalah kejadian kimiawi. Karena itu, alam tidak membedakan antara atom-atom radioaktif dan atom non radioaktif (atom stabil) dari materi yang sama. Dua varian tersebut menunjukkan reaksi dengan cara yang sama dalam rantai makan, misalnya. Atom-atom tersebut masuk dan meninggalkan tubuh kita dengan cara yang sama tidak peduli apakah inti atom-atom tersebut radioaktif atau tidak.

Seluruh kehidupan di dunia ini dibangun disekitar atom karbon. Setiap sel manusia, binatang atau tanaman terdiri atas atom-atom karbon. Kita menelan atom karbon setiap kita makan, dan paru-paru kita mehirup atom karbon setiap kita bernafas. Oleh karena itu, mari kita perhatikan atom karbon secara rinci.

Bagaimana sebuah atom karbon diketahui sebagai sebuah atom karbon? Mengapa atom itu bukan oksigen atau fosfor atau emas? Jawabannya terletak pada komponen-komponen inti, yaitu nukleon. Ada 2 macam nukleon. Nama nukleon itu tidak penting, tetapi karena para ilmuwan menyebutnya proton dan neutron, maka kita juga akan menyebutnya demikian.

Apabila jumlah proton bertambah satu demi satu, maka intinya bertambah berat. Dengan cara ini kita dapat mengindentifikasi semua elemen secara teratur. Jika sebuah inti terdiri atas 90 proton, maka elemennya disebut thorium. Jika jumlah proton 91, unsurnya disebut protaktinium, dan jika ada 92 proton, unsurnya disebut uranium. Jika inti uranium tersebut dibagi dua, bagian-bagiannya bukan lagi uranium, karena jumlah protonnya sekarang lebih kecil. Ada kemungkinan kita mendapatkan sesium (55 proton) dan rubidium (37 proton).

Jumlah neutron menentukan apakah zat tersebut mengandung radioaktif atau tidak. Pada bahan yang sama jumlah neutron dapat bervariasi. Kebanyakan dari atom karbon mengandung 6 atau 7 neutron. Jika kasusnya demikian, tidak ada masalah. Inti tersebut seimbang dan tenang. Keadaan ini disebut stabil, karena keadaanya sama selamanya dan tidak akan pernah menyebabkan masalah pada siapapun.

Sifat-sifat stabil dari inti adalah keadaan yang kita sebut normal atau non radioaktif. Agar inti tetap stabil, jumlah neutron harus sama atau lebih banyak daripada jumlah proton. Maka tidak akan ada tegangan atau eksitasi dalam inti. Tetapi keadaannya akan sangat berbeda jika jumlah neutron tidak seperti biasa.

Tidak ada komentar: